Undang Narasumber dari Polandia, FTIK Gelar Studium Generale

Kontributor:

Tulungagung – Mengundang narasumber dari Polandia, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menggelar studium generale tentang Bahasa Indonesia pada penutur asing. Acara tersebut digelar pada Sabtu pagi (16/11/2019) di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat IAIN Tulungagung.

Narasumber dari Polandia tersebut adalah Asisten Profesor Universitas Adam Mickiwicz Poznan, Polandia, Daria Zozula. Dia adalah salah satu dosen Program Studi Bahasa Indonesia dan Melayu di perguruan tinggi tersebut.

Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia IAIN Tulungagung, Erna Iftanti dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada narasumber yang telah jauh-jauh berkenan hadir di IAIN Tulungagung. Dia berharap dengan diadakannya studium generale tersebut, mahasiswa TBIN bisa mendapatkan pengalaman lebih tentang bagaimana mengajar Bahasa Indonesia, terutama bagi penutur asing.

Wakil Dekan III FTIK, Fathul Mudjib yang hadir mewakili Dekan, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa bahasa itu tidak sekedar alat komunikasi untuk menyampaikan pesan dari penutur kepada pendengar, melainkan juga menjadi cerminan budaya dan peradaban sebuah bangsa. Maka dari itu ketika sebuah bangsa menjadi besar, maka bahasanya akan menjadi semakin menarik untuk dipelajari. Seperti ketika peradaban Eropa begitu maju, maka kita perlu belajar Bahasa Inggris maupun bahasa bangsa Eropa lainnya. Begitupun dengan Bahasa Arab dan lainnya.

“Maka dari itu, ketika Bahasa Indonesia diminati oleh orang asing, bahkan sebuah Universitas di Polandia membuka jurusan Bahasa Indonesia, artinya bangsa kita sebenarnya memiliki peradaban yang agung dan layak untuk mereka pelajari,” kata Mudjib.

Sementara itu, Daria Zozula sebagai narasumber dalam materinya pada studium generale tersebut menyampaikan tentang profil singkat Universitas Adam Mickiwicz Poznan. Dia menyampaikan pula alasan ketertarikannya dengan Bahasa Indonesia yang salah satunya adalah keinginan untuk mengenali lebih jauh tentang alam dan budaya Indonesia yang sangat beragam. Dia juga memaparkan tentang bagaimana latar belakang berdirinya Program Studi Bahasa Indonesia hingga metode pembelajarannya. (humas/sin)

Skip to content