Tulungagung—Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) memberikan pengarahan kepada 600 mahasiswa peserta beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) tahun 2024. Pengarahan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Syamsun Ni’am yang mewakili Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz yang sedang perjalanan dinas.
Mewakili Rektor, Prof. Syamsun Ni’am menyampaikan kepada segenap peserta KIP Kuliah yang hadir beserta walinya, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka bagaimana cara menerima, bagaimana cara melakukan pembayaran SPP dan memanfaatkan dana dari program KIP Kuliah. Di antaranya adalah bahwa setiap peserta KIP Kuliah harus bisa memenej dengan baik penggunaan beasiswa tersebut.
“Karena ini keberuntungan kalian yang luar biasa dibanding ribuan mahasiswa lain yang tidak mendapatkan KIP Kuliah,” kata Guru Besar yang biasa disapa Prof. Ni’am ini.
Dia merasa perlu mengingatkan akan hal tersebut kepada para peserta KIP Kuliah karena cenderung ada beberapa pihak yang menggunakan beasiswa KIP Kuliah untuk kehidupan yang kurang bermanfaat, yakni kehidupan yang hedonis.
“Semoga di kampus ini tidak ada. Padahal KIP itu adalah dalam rangka untuk dimenej dengan baik dan ditasyarufkan kepada hal-hal yang positif untuk kepentingan perkuliahan,” katanya.

Karena dikhawatirkan aktivitas penggunaan dana dari KIP Kuliah jika para peserta KIP Kuliah kurang bijak dalam memanfaatkan beasiswa tersebut kemudian justru dapat menyinggung mereka yang tidak mendapatkan KIP Kuliah. Oleh karenanya, dia meminta kepada peserta KIP Kuliah untuk menggunakan beasiswa KIP Kuliah ini untuk kepentingan belajar. Misalnya untuk beli buku, untuk beli pulsa dalam rangka untuk melancarkan jaringan untuk belajar, dan bukan hanya untuk bermedia sosial saja.
“Begitu ya, saya kira semua sepakat. Sebab itu nanti akan dievaluasi oleh akademik setiap semesternya ini. Kalau kemudian ketahuan ada mahasiswa sini yang melakukan penyalahgunaan beasiswa ini yang tidak pada tempatnya maka itu akan dievaluasi setiap semester. Dan bisa jadi akan dihentikan,” terang Prof. Ni’am.
Dia juga menegaskan bahwa beasiswa ini adalah merupakan nikmat Allah SWT yang luar biasa dan harus disyukuri. Dan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat dari Allah SWT tersebut di antaranya adalah mempergunakan nikmat itu dengan cara yang baik dan proporsional.
Setelah pengarahan dari Wakil Rektor, acara dilanjutkan dengan pemaparan teknis dalam pelaksanaan KIP Kuliah bagi para peserta yakni teknis umum KIP Kuliah oleh Kepala Sub Bagian Layanan Akademik, Nurkholis, materi tentang kema’hadan oleh Mudhir Ma’had Al-Jami’ah, Zuhri, dan tentang pencairan KIP Kuliah oleh bendahara BMN, Miftachul Hidayah.