Tulungagung—Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) Prof Abd. Aziz meminta kepada para sarjana UIN SATU Tulungagung yang diwisuda dalam Wisuda ke-42 pada Rabu (26/02/2025) tersebut menjadi lulusan yang ber-DAMPAK. Hal tersebut disampaikan di hadapan 1000 orang wisudawan dan wisudawati S-1, S-2, dan S-3 serta para wali wisudawan dan wisudawati.
DAMPAK di sini maksud Rektor adalah singkatan. Lebih lanjut rektor menjelaskan bahwa D artinya adalah Dedikasi. Maksudnya lulusan UIN SATU Tulungagung harus memiliki dedikasi yang tinggi dalam ilmu dan juga akhlaq.
“Saudara harus punya dedikasi,” kata Rektor.
Selanjutnya huruf kedua dari DAMPAK adalah A, yang berarti aktif. Maksudnya adalah aktif berkontribusi yaitu tidak sekedar ber-omon-omon saja. Melainkan juga bisa melaksanakan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang di dapat dari kampus ini dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi, melainkan juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar serta agama dan bangsa.
Adapun pada huruf ketika yakni M artinya adalah Mandiri. Maksudnya bahwa setelah diwisuda, para sarjana harus menjadi lulusan yang mandiri. Mandiri di sini bisa diartikan mandiri dalam berfikir dan juga mandiri secara ekonomi.

Selanjutnya adalah huruf P yang berarti profesional. Alumni UIN SATU Tulungagung harus bisa besikap profesional sesuai bidangnya di kampus ini dan juga profesional dalam menjalankan profesi apapun yang didapatkan di dunia kerja. Sedangkan huruf A berarti Amanah, artinya lulusan UIN SATU Tulungagung harus bisa mengemban amanah apapun yang dibebankan kepadanya di manapun. Dan yang terakhir adalah K yang berarti Kebanggaan, artinya lulusan UIN SATU Tulungagung harus bisa menjadi kebanggaan setiap orang baik itu orang tua, kampus selaku almamater, masyarakat sekitar bahkan kebanggaan bagi agama, bangsa, dan negara.
Selain itu, Rektor juga mengingatkan kepada para wisudawan dan wisudawati bahwa mereka adalah generasi Z, generasi yang memiliki tantangan luar biasa besar. Di dunia kerja mereka harus bersaing dengan begitu banyak alumni baik itu dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang berjumlah 58 maupun dari berbagai perguruan tinggi umum maupun swasta. Belum lagi harus berhadapan di tingkat global, di mana di era kemajuan teknologi komunikasi ini persaingan secara global sangat mungkin terjadi.
“Jadi persiapkanlah diri kalian baik-baik, dan jangan mudah menyerah,” kata Rektor.
Rektor juga berpesan, jangan sampai mereka merasa setelah wisuda menjadi paling pinter meski sudah bergelar sarjana, magister, dan doktor. Tapi penting juga mereka untuk tetap harus belajar dalam mengembangkan diri. Apalagi generasi yang akan mereka dihadapi kelak bukan generasi Z tapi generasi alpha.
“Generasi alpha sebenarnya cerdas, tapi tetap butuh penanganan khusus untuk menjadi generasi yang baik,” kata Rektor.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof Abad Badruzzaman menyampaikan dalam laporannya, bahwa jumlah peserta Wisuda ke-42 UIN SATU Tulungagung saat ini ada 1000 orang dengan rincian: dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH) ada 180 orang, dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) ada 306 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) ada 269 orang, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ada 206 orang.
Sementara dari Program Pascasarjana jumlah peserta wisuda ada sejumlah 14 orang dari Program Magister (S-2) dan 25 orang dari Program Doktor (S-3).
“Selamat kepada wisudawan dan wisudawati UIN SATU Tulungagung. Amalkanlah ilmu yang telah saudara peroleh untuk menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Semoga ilmu yang saudara peroleh di perguruan tinggi yang kita cintai ini senantiasa mendapat keberkahan dan kemanfaatan. Amin ya Rabbal Alamin,” kata Wakil Rektor menutup laporannya.
Setelah laporan akademik dan sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang diikuti oleh 1000 orang wisudawan dan wisudawati hingga selesai dan berjalan lancar.