Mengapa Harus Tulungagung

Kabupaten Tulungagung adalah salah satu kabupaten di wilayah Jawa Timur, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 1.055,65 km² (105.565 Ha), Tulungagung memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.115.633 (BPS, 2024). Secara geografis, wilayah Kabupaten Tulungagung terletak antara 111º43’ – 112º07’ Bujur Timur dan 7º51 – 8º18’ Lintang Selatan.

Meski tak sebesar kota lain, namun kabupaten ini telah sempurna menyediakan berbagai macam destinasi wisata, pendidikan, kebudayaan, dan pertanian. Barangkali Tulungagung adalah tempat pilihan paling tepat untuk menyudahi segala riuh di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Kota yang dijuluki Kota Cethe ini, menyediakan menu sederhana untuk sekadar menikmati hidup yang jarang dan sulit dirasakan di kota lain, seperti menyeduh kopi di pagi hari dengan tenang tanpa takut terjebak macet, menikmati seporsi makanan sampai kenyang tanpa harus merogoh kocek besar, mendatangi destinasi wisata tanpa harus keluar kota, mengenyam pendidikan tinggi tanpa takut terhalang biaya.

Ada beberapa alasan mengapa Tulungagung menjadi pilihan tepat, tak hanya sekadar untuk singgah, tetapi juga menetap. Di antaranya:

  • Pesona Alam

Membicarakan Tulungagung tak lepas dari keindahan alamnya yang menyejukkan mata. Berbagai macam pantai yang diapit oleh pegunungan serta bukit-bukit rindang masih terawat dengan baik hingga saat ini. Salah satu pantai yang terkenal adalah Pantai Popoh, yang memiliki pasir putih dan air yang jernih. Selain itu, akses ke pantai-pantai ini dipermudah dengan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan kenyamanan perjalanan . Selain itu, terdapat layanan transportasi seperti Bus Damri yang menunjang kemudahan dengan tarif yang ekonomis .

  • Destinasi Pendidikan

Tak kalah menarik, Tulungagung memiliki destinasi pendidikan yang berkualitas, yakni UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU), kampus negeri satu-satunya yang menyediakan berbagai pilihan program studi unggulan, fasilitas yang memadai, biaya pendidikan paling terjangkau, dan berbagai macam beasiswa-beasiswa yang diberikan . UIN SATU dikenal dengan program-program studi yang berorientasi pada kebutuhan lokal dan global, serta memiliki reputasi baik dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat.

  • Biaya Hidup Murah

Selain terkenal dengan kehidupan yang tenang, kota cethe ini memiliki biaya hidup yang amat terjangkau. Pasar tradisional dan lapak-lapak kecil menyediakan berbagai macam kebutuhan yang ramah di kantong, terutama bagi mahasiswa yang tinggal . Berdasarkan data BPS, biaya hidup di Tulungagung lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia, menjadikannya tempat yang ideal bagi mereka yang ingin hidup hemat tanpa mengorbankan kualitas hidup.

  • Budaya dan Tradisi

Tulungagung memiliki budaya dan tradisi yang masih dilestarikan. Batik lokal dan seni cethe (menghias rokok dengan bubuk kopi) merupakan kekayaan budaya yang bisa dipelajari dan dinikmati . Seni cethe merupakan tradisi unik yang tidak ditemukan di tempat lain, dimana kopi bubuk digunakan untuk menghias rokok kretek, menciptakan motif yang indah dan khas.

  • Peninggalan Sejarah

Tulungagung lekat dengan peninggalan sejarah, di antaranya Candi Dadi dan Candi Gayatri, serta arca-arca dwarapala, dan berbagai fosil Homo wajakensis yang masih dirawat hingga kini di museum Wajakensis . Situs-situs ini memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya masa lampau, serta menjadi destinasi edukatif bagi pengunjung yang ingin belajar lebih dalam tentang warisan sejarah Indonesia.

  • Sentra Peternakan Ikan

Tulungagung juga dikenal sebagai daerah sentra peternakan ikan hias dan konsumsi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, Tulungagung memiliki produksi ikan hias dan ikan konsumsi yang cukup besar, menjadikannya salah satu daerah utama penghasil ikan di Jawa Timur. Keberadaan berbagai kolam dan tambak ikan di Tulungagung tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga menarik bagi penggemar ikan hias dari berbagai daerah.

  • Aksesibilitas

Tulungagung juga memiliki aksesibilitas yang cukup baik. Jarak dari Kabupaten Tulungagung ke Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur, adalah sekitar 154 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan mobil atau kereta api dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam tergantung kondisi lalu lintas. Selain itu, Tulungagung juga dekat dengan dua bandara utama di Jawa Timur. Bandara Juanda di Surabaya berjarak sekitar 160 km, yang dapat dicapai dalam waktu 3-4 jam perjalanan darat. Bandara Dhoho di Kediri, yang merupakan bandara baru, berjarak sekitar 40 km dari pusat Tulungagung dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam.

Tulungagung, dengan segala keistimewaannya, menawarkan keseimbangan antara keindahan alam, kualitas pendidikan, biaya hidup yang terjangkau, kekayaan budaya, dan warisan sejarah. Semua ini menjadikannya tempat yang ideal tidak hanya untuk berkunjung tetapi juga untuk menetap dan menikmati kehidupan yang lebih tenang dan bermakna.


Skip to content