Bersama Mewujudkan Generasi Unggul: Sinergi Beasiswa dan Inovasi di UIN SATU Tulungagung

Kontributor:

2025 Pelantikan Ormawa scaled

Penulis: Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran menjadi fokus UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Fokus ini bukan hanya slogan atau visi di atas kertas, tetapi hadir dalam bentuk kebijakan, inovasi, dan langkah konkret yang menyentuh langsung kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Kami percaya bahwa perguruan tinggi harus menjadi lokomotif utama dalam perubahan sosial. Untuk bisa menjalankan peran itu, pendidikan tinggi harus bisa diakses, dibiayai dengan adil, dan ditopang oleh semangat kolaborasi. Dalam konteks inilah, kampus berkomitmen menghadirkan berbagai layanan unggulan, memfasilitasi inovasi, serta memperluas akses beasiswa. Hingga saat ini, lebih dari Rp73,6 miliar telah kami alokasikan sebagai bentuk subsidi pendidikan. Ini mencakup beasiswa internal, bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT), insentif untuk prestasi, hingga program-program berbasis kolaborasi eksternal. Angka ini bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi penanda komitmen kami bahwa tidak boleh ada mahasiswa yang gagal menyelesaikan pendidikan hanya karena keterbatasan biaya.

Pendidikan Bukan Privilege, Tetapi Hak Tiap Individu

Kami melihat realitas yang dihadapi oleh sebagian besar mahasiswa UIN SATU: mereka datang dari latar belakang ekonomi yang beragam, bahkan tidak sedikit yang berasal dari keluarga dengan penghasilan sangat terbatas. Namun, justru dari merekalah muncul semangat dan kegigihan yang luar biasa. Karena itu, kami meyakini bahwa akses terhadap pendidikan tinggi harus dijamin, terutama bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin belajar dan mengembangkan diri. Beasiswa bukan semata soal angka-angka. Ia adalah wajah dari keberpihakan. Di tengah efisiensi anggaran pemerintah yang memengaruhi banyak aspek, termasuk subsidi pendidikan, kampus kami memilih untuk tidak mengendurkan komitmen. Justru kami membuka ruang-ruang baru, menjalin kemitraan, dan merancang inovasi agar layanan terhadap mahasiswa tetap berjalan optimal.

BOTA: Ketika Dosen Menjadi Orang Tua Asuh

Salah satu inisiatif inspiratif yang akan segera kami luncurkan pada November tahun ini adalah program Beasiswa Orang Tua Asuh (BOTA). Program ini lahir dari kegelisahan sekaligus empati para dosen terhadap perjuangan hidup mahasiswa. Kami menyadari bahwa pengajaran bukan hanya berlangsung di ruang kelas, tapi juga lewat teladan, perhatian, dan kepedulian nyata. BOTA akan menjadi platform bagi dosen untuk menjadi “orang tua” bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Melalui program ini, dosen dapat memberikan bantuan langsung—baik dalam bentuk dana pendidikan maupun bentuk dukungan lainnya—kepada mahasiswa yang membutuhkan. Kami berharap, kehadiran BOTA akan menjadi wajah lain dari transformasi pendidikan: lebih personal, lebih empatik, dan lebih bermakna.

Kolaborasi dengan Institusi: Membuka Jalan Baru

Kami percaya bahwa pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Maka, membangun kolaborasi lintas sektor menjadi keniscayaan. Dalam pertemuan kami dengan Kapolres Tulungagung, terbuka peluang kerja sama beasiswa dari alumni Akademi Kepolisian (AKPOL) angkatan ’85. Kami menyambut baik tawaran tersebut, karena ini bukan hanya tentang dana, tetapi tentang membangun jaringan sosial yang kuat di sekitar kampus. Ke depan, kami juga akan mendorong kolaborasi riset antara UIN SATU dan institusi kepolisian. Ini merupakan langkah strategis agar dunia akademik tidak hanya berkutat di dalam tembok kampus, tetapi aktif berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan masyarakat. Kolaborasi seperti ini akan memperluas medan juang dosen dan mahasiswa, menjadikan ilmu pengetahuan sebagai alat perubahan yang riil.

Keringanan UKT dan Karakter Mahasiswa Kita

Dalam berbagai forum, kami sering menegaskan: kebijakan pendidikan harus mencerminkan realitas sosial. Itulah sebabnya UIN SATU memberikan perhatian besar terhadap sistem pembiayaan pendidikan yang inklusif. Selain beasiswa, kami juga membuka ruang untuk pengurangan dan keringanan UKT hingga 50% bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria tertentu. Kami tidak ingin mahasiswa berhenti kuliah hanya karena orang tuanya kehilangan pekerjaan, atau karena mereka harus berbagi waktu antara belajar dan bekerja demi biaya kuliah. Profil mahasiswa kita bukan sekadar data demografis, mereka adalah cermin ketangguhan. Kita wajib merespons dengan kebijakan yang adil dan solutif.

Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB): Peluang Strategis untuk Alumni dan Dosen

Tahun ini, kami juga menyambut kehadiran program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Kementerian Agama RI dan LPDP. Program ini membuka kesempatan emas bagi alumni maupun dosen muda untuk melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktor. Lebih dari itu, BIB menjadi saluran untuk mempromosikan institusi pendidikan tinggi Islam yang telah mencapai predikat unggul seperti UIN SATU. Kami memandang BIB sebagai momentum penting. Tidak semua institusi bisa mengambil bagian di dalamnya.

Maka ketika peluang itu hadir, tugas kita adalah memanfaatkannya sebaik mungkin. Namun, kami juga menyadari bahwa untuk bisa bersaing dalam program seprestisius ini, dibutuhkan persiapan yang matang. Untuk itu, kami akan membentuk program pembinaan khusus bagi calon awardee BIB, agar mereka tidak hanya siap secara administratif, tetapi juga kuat secara mental dan akademik. Kami ingin UIN SATU menjadi rumah persiapan yang serius—tempat di mana potensi diasah dan dibimbing hingga siap bertarung di panggung nasional.

Peran PUSPENMA dan Harapan atas Program Beasiswa

Dalam pelaksanaan program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sangat mengapresiasi kehadiran Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebagai lembaga penyelenggara beasiswa, PUSPENMA telah membuka peluang besar bagi santri, alumni, serta dosen-dosen muda di lingkungan pendidikan keagamaan untuk menempuh studi lanjut dengan dukungan penuh negara.

Kampus menyambut baik program ini, sekaligus melihatnya sebagai bentuk nyata keberpihakan negara terhadap peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia. Melalui kerja-kerja profesional PUSPENMA, BIB menjadi lebih terstruktur, terukur, dan tepat sasaran. Program ini bukan hanya membuka jalan studi, tapi juga menjadi wahana untuk menyiapkan generasi intelektual Muslim yang unggul dan berdaya saing global.

Sebagai mitra pelaksana sekaligus lembaga yang turut mendorong mahasiswanya memanfaatkan program ini, UIN SATU akan terus membangun komunikasi aktif dengan PUSPENMA. Kami juga tengah menyiapkan skema pembinaan dan pendampingan khusus bagi calon peserta BIB dari lingkungan kampus agar mereka siap mengikuti seleksi secara optimal—baik dari sisi akademik, kesiapan dokumen, hingga penyusunan proposal riset atau studi. Kami percaya, dengan kolaborasi yang sinergis antara kampus dan penyelenggara beasiswa, peluang keberhasilan para peserta akan semakin besar. PUSPENMA telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam memperluas akses pendidikan keagamaan yang berkualitas, dan kami siap menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang mendukung tujuan mulia tersebut.

Konsultasi Regulatif dan Komitmen Jangka Panjang

Dalam setiap kebijakan, kami memastikan bahwa semua prosedur dan regulasi dijalankan secara akuntabel. Beberapa program, termasuk BOTA dan kerja sama beasiswa eksternal, sedang dan telah kami konsultasikan dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. Kami ingin memastikan bahwa inovasi-inovasi ini tidak hanya menarik di awal, tetapi juga aman secara legalitas hukum dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Kami tidak ingin membuat program musiman. Kami ingin membangun sistem yang sustain yang bisa diwariskan kepada generasi pimpinan kampus berikutnya, tanpa harus memulai dari nol kembali.

Pendidikan Sebagai Gerakan Bersama

Akhirnya, Kami ingin menegaskan bahwa semua ini bukan hasil kerja individu, melainkan hasil kerja bersama. Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, mitra eksternal, dan tentu saja mahasiswa, yang telah menjadi bagian dari gerakan ini. Kita tidak sedang sekadar menjalankan program. Kita sedang menyalakan obor perubahan. Dan perubahan itu dimulai dari kesadaran bahwa pendidikan adalah hak semua orang, bahwa kampus adalah ruang tumbuh bagi semua potensi, dan bahwa masa depan bangsa ditentukan dari seberapa serius kita membangun generasi hari ini.

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung akan terus berdiri sebagai rumah harapan. Dari kampus ini, kita bukan hanya mendidik, tetapi juga memanusiakan manusia. Bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menyemai nilai. Mari kita jaga semangat ini, kita perkuat sinergi, dan kita terus melangkah bersama.

Editor: Ulil Abshor
Skip to content