IAIN Tulungagung Peringati Hari Santri Nasional dengan Kobar Santri

Kontributor:

Tulungagung – Setelah sejak Senin (15/10/2018) lalu menggelar berbagai macam perlombaan dan pertandingan olahraga, sebagai acara puncak peringatan Hari Santri Nasional 2018, IAIN Tulungagung menggelar Kongkow Bareng Santri atau Kobar Santri. Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Utama IAIN Tulungagung dengan berperan sebagai host salah satu mahasiswa jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Tulungagung, Arumi Bachsin.

Hadir sebagai narasumber dalam Kobar Santri adalah Muhammad Aziz Hakim dari kemenag RI, Jakarta, Abad Badruzzaman, Wakil rektor 3 IAIN Tulungagung dan Dian Ferricha, Ketua ISNU Kabupaten Blitar yang juga merupakan salah satu panelis dalam debat kandidat ke-2 Pilgub Jatim 2018.

Sebagai prolog, sang host yang juga merupakan istri dari Calon Gubernur Jatim Terpilih, Emil Elistianto Dardak tersebut mengatakan, bahwa Islam Nusantara adalah hasil produk dari dakwah yang kemudian dikenal tokoh-tokohnya sebagai wali songo, yaitu proses pengislaman dengan cara damai melalui akulturasi budaya dan ajaran inti Islam. Dalam proses inilah kemudian muncul istilah kyai dan santri. “Lalu apa sebenarnya yang disebut Islam Nusantara itu?” tanya Arumi mengawali dialog.

Menanggapi pertanyaan dari host, Muhammad Aziz Hakim menjelaskan bahwa Islam Nusantara adalah pemikiran yang berlandaskan sejarah Islam masuk ke Indonesia di mana Islam masuk tidak melalui peperangan melainkan kompromi terhadap budaya. Dalam hal ini Islam bersifat ramah dan penuh toleransi. Hal tersebut dikuatkan oleh Abad Badruzzaman yang mengatakan bahwa di setiap daerah, Islam selalu berakulturasi dan terjadi perkawinan dengan tradisi setempat.

“Kita ambil contoh kubah. Jangan kira kubah itu adalah tradisi Islam, itu adalah tradisi Romawi yang berpadu dengan budaya Islam dalam hal ini dalam soal bentuk masjid. Begitupun dengan apa yang disebut Islam Nusantara, mengalami semacam perkawinan budaya antara Islam sebagai agama dengan budaya lokal di nusantara”, kata Abad mencontohkan.

Selain membahas soal apa itu Islam Nusantara, sesuai dengan momen peringatan Hari Santri Nasional, dalam Kobar Santri ini juga dikupas tentang peran santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sejak zaman perjuangan kemerdekaan, pada era orde lama, orde baru, era reformasi hingga pada zaman milenial saat ini.

Dihadiri ribuan mahasiswa IAIN Tulungagung, Kobar Santri berlangsung cukup menarik, karena masing-masing narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan dari host dengan cukup gamblang disertai dengan joke-joke yang tak jarang membuat segenap yang hadir juga merasa terhibur dan tertawa. Ditambah lagi dengan selingan penampilan paduan suara IAINTA Voice yang beberapa waktu juga sukses mengiringi Sujiwo Tejo dalam Mengaji Indonesia di IAIN Tulungagung. (humas)

Skip to content