Jakarta—Kementerian Agama (Kemenag) melalui Pusat Pengembangan dan Penelitian (Puspenma) menggelar acara Evaluasi dan Koordinasi Pendanaan Riset MoRa the Airfunds. Acara yang digelar pada Selasa (02/12/2025) hingga (04/12/2025) di Hotel Ibis Raden Saleh Jakarta ini dihadiri oleh para peneliti dan pemangku kepentingan lainnya untuk membahas tentang peningkatan kualitas riset dan pendanaan.
Dalam sambutannya pada acara tersebut, Kepala Puspenma Kemenag RI, Dr. Ruchman Basori, menekankan pentingnya riset yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan ke publik.
“Riset harus dapat dipertanggungjawabkan ke publik, baik dari sisi keuangan maupun hasil yang dicapai,” ujarnya.
Dr. Ruchman Basori juga menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan persoalan riil yang ada, baik dari peneliti, Puspenma, maupun LPDP.
“Kami ingin mendengar langsung dari para peneliti tentang tantangan dan kebutuhan mereka dalam melakukan riset,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Ruchman Basori juga mengajak para peneliti untuk meramaikan media sosial dengan quote atau esai terkait dengan riset.
“Riset tidak hanya tentang penelitian, tapi juga tentang berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada masyarakat,” katanya.
Dr. Ruchman Basori juga menekankan pentingnya relasi antara riset dengan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Ekoteologi.
“Riset harus dapat mendukung nilai-nilai cinta, seperti cinta kepada Allah, cinta kepada manusia, cinta ilmu, cinta lingkungan, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Lima pilar cinta ini, menurut Dr. Ruchman Basori, harus menjadi dasar bagi setiap peneliti dalam melakukan riset.
“Kami berharap para peneliti dapat meningkatkan literasi riset, khususnya di kampus masing-masing, dan menghasilkan riset yang berdampak bagi masyarakat,” tutupnya.
Acara evaluasi dan koordinasi pendanaan riset MoRa the Airfunds ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju riset yang lebih akuntabel, berdampak, dan mendukung nilai-nilai cinta.(*)
