Tulungagung — Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) tengah mempersiapkan langkah strategis dalam penguatan tata kelola penerimaan mahasiswa baru (PMB) melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pendirian Pusat Layanan Admisi dan Promosi Tahun 2025.
Forum ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 3 s/d 5 Desember 2025 di Singhasari Resort & Convention, Kota Batu, dengan melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, unit layanan, hingga para calon pengelola admisi di tingkat universitas dan fakultas.
Selain itu, hadir pula staf pendukung dari bidang akademik, keuangan, umum, humas, SPI, dan kearsipan. Kehadiran lintas bagian ini menunjukkan bahwa pendirian Pusat Layanan Admisi dan Promosi bukan sekadar program administratif, tetapi langkah besar untuk memperkuat daya saing universitas.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Abad Badruzaman, dalam laporannya menegaskan urgensi pembentukan Pusat Layanan Admisi dan Promosi menjadi langkah strategis dalam menghadapi PMB Tahun 2026.
“Masa penerimaan mahasiswa baru tahun 2026 harus disambut dengan strategi baru yang lebih agresif dan profesional,” tegasnya.
UIN SATU merancang Jalur Internal (Jalur Talenta) sebagai terobosan baru di luar jalur PMB nasional. Jalur ini mencakup, Prestasi Akademik dan Non-Akademik, Kerjasama Pesantren, Kader Penggerak Umat, dan Aktivis Organisasi Kemahasiswaan.
Prof. Abad menjelaskan bahwa jalur ini dibuka untuk memperluas peluang masuk sekaligus memperkuat segmentasi calon mahasiswa. Selain itu, ia menekankan perlunya memperluas jejaring sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK).
Dalam arahannya, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, menegaskan bahwa pendirian Pusat Layanan Admisi dan Promosi menjadi langkah penting untuk memperkuat bisnis akademik kampus. Ia menyampaikan bahwa 97% anggaran universitas masih bergantung pada UKT, sementara bisnis non-akademik belum berjalan optimal, sehingga admisi harus diperkuat sebagai garda depan penerimaan mahasiswa baru.
“Admisi harus menjadi tim yang solid dan profesional, tentu strategi PMB harus diperkuat,” ujarnya.
Rektor juga mendorong seluruh pegawai untuk aktif memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan aktivitas dan prestasi kampus. Ia menilai publikasi media dapat meningkatkan perhatian masyarakat terhadap UIN SATU. Selain itu, peran Duta Kampus dan alumni juga perlu dioptimalkan sebagai agen promosi yang dekat dengan calon mahasiswa.
Rektor menegaskan bahwa penguatan bisnis akademik dan pembentukan tim admisi menjadi agenda utama FGD kali ini.
“Semua sektor tentu harus bersinergi. Semakin kuat citra kampus, semakin besar kepercayaan masyarakat kepada kita,” pungkasnya.
Untuk memperkaya diskusi, UIN SATU turut menghadirkan tiga narasumber ahli dari perguruan tinggi terkemuka, yaitu Dr. Vinda Maya Setianingrum, S.Sos., M.A., Direktur Humas dan Komunikasi Publik Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yang memaparkan strategi komunikasi publik dan peran humas dalam memperkuat citra institusi pendidikan.
Aulia Nur Mustaqiman, Ph.D., Ketua Admisi Universitas Brawijaya, yang berbagi praktik unggul dalam pengelolaan admisi terintegrasi, strategi multi-jalur masuk, hingga penguatan customer journey calon mahasiswa. Serta Dr. Ir. Aulia Faqih Rifa’i, M.Kom., Kepala UPT Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang memaparkan strategi promosi, branding kampus, serta integrasi layanan administratif dengan kebutuhan sivitas akademika.
Hasil FGD ini akan menjadi dasar penyusunan blueprint Pusat Layanan Admisi dan Promosi UIN SATU Tulungagung, yang selanjutnya akan diimplementasikan secara bertahap. Pusat layanan ini diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan jumlah pendaftar, kualitas calon mahasiswa, serta citra positif UIN SATU di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Dengan terselenggaranya FGD ini, UIN SATU Tulungagung menegaskan komitmennya menjadi perguruan tinggi yang progresif, adaptif, dan siap bersaing dalam dinamika pendidikan tinggi berbasis inovasi dan pelayanan prima.