Tulungagung—Dengan memperolah 9.097 peminat yang mendaftar melalui jalur UM-PTKIN tahun 2024, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) masuk 10 besar perolehan pendaftar Pilihan 1. Hal ini diungkapkan oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Abd. Aziz, setelah acara pembukaan UM-PTKIN 2024 yang dibuka secara daring oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas pada Senin (24/06/2024).
“Total pendaftar 9.097 dengan kuota untuk jalur UM-PTKIN tahun ini ada 2.843,“ kata Rektor.
Dengan demikian dari 58 PTKIN dan 1 PTN yang membuka pendaftaran pada UM-PTKIN, UIN SATU menjadi salah satu kampus favorit yang banyak diminati.
Dalam keterangan lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa dari 34 prodi di UIN SATU, kuota keseluruhannya hampir terpenuhi setelah ditutupnya daftar ulang jalur sebelumnya yakni jalur Seleksi Prestasi Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN).
“Sedikit kuota yang belum terpenuhi. Ada berapa prodi yang sebenarnya sudah terpenuhi. Untuk beberapa prodi lain (yang belum terpenuhi) kita penuhi di jalur UM-PTKIN dan SPMB Mandiri,” ujarnya.
Terdapat dua Program Studi yang paling banyak diminati, yakni Manajemen Bisnis Syariah (MBS) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Rektor juga mengungkapkan, bahwa peminat Prodi PAI di UIN SATU sampai tembus ke tingkat nasional. Hal ini semakin membuktikan bahwa PAI sukses dan layak menyandang akreditasi A lembaga akreditasi.
“Jurusan paling tinggi peminat MBS dan PAI. PAI sampek nembus nasional itu, karena kita ini termasuk kampus 10 besar dari seluruh nasional dari 59 PTKIN dan kita berada di kabupaten yang bisa masuk ke nasional, yang lain kan di ibu kota provinsi semua,” ujar Rektor.
Lebih lanjut Rektor menjelaskan, meskipun UIN SATU terletak di kabupaten, tetapi esensinya sebagai Perguruan Tinggi yang kompetitif tetap terjaga, dan mampu menarik minat calon mahasiswa dari seluruh Indonesia hingga luar negara. Terbukti banyak mahasiswa asing yang berkeinginan mendaftar.
Rektor juga meyakini bahwa output dari kampus ini mampu bersaing dengan output dari perguruan tinggi-perguruan tinggi lain, tidak hanya PTKIN tapi juga perguruan tinggi umum. Buktinya dalam beberapa even mahasiswa di kampus ini pernah mengungguli beberapa peserta dari kampus umum.
Rektor tak lupa juga mengatakan, bahwa perkembangan mahasiswa asing banyak yang mau mendaftar mandiri. Mereka dari Timor leste, Thailand, Malaysia, Hongkong. Kita juga jalin kerjasama dengan Hongkong kan banyak TKI, TKW di sana, karena mereka nganggap kampus ini mahal.
“Setelah kita datangi ke sana, banyak juga yang mau ke sini. Ada yang sudah mendaftar UM-PTKIN juga, karena kita kemarin ya ke Hongkong. Insyaallah nanti yang mandiri lebih banyak,” jelas Rektor.