Tulungagung – Senin pagi (20/06/2022) sekira pukul 06.30 WIB mahasantri berbusana hitam putih beserta asatidz asatidzah menuhi area Masjid Baitul Hakim UIN Sayyid Ali Rohmatulloh Tulungagung.
Lantunan merdu Syair Tanpa Wathon telah berkumandang sebagai pembuka acara Khotmil Qur'an pada pagi hari ini. Pemandangan yang nyaris tidak ditemui selama hampir 2 tahun selama pandemi Covid-19. Dan kini setelah lebih diperlonggar protokol kesehatan pandemi Covid-19, akhirnya agenda tahunan Khotmil Quran dalam rangka penutupan program pembelajaran Madin Reguler UIN SATU Tulungagung kembali bisa dilaksanakan dengan khikmat dan penuh antusias.
"Senang sekali melihat Khotmil Quran tahun ini karena masjidnya sangat penuh. Ini menunjukkan betapa antusiasnya mereka dalam mengikuti agenda ini." Ujar Zuhrotul Bahiyah, Ustadzah BTQ 43.
Meskipun cuaca agak panas, namun kurang lebih sekitar 5000 mahasantri dan tamu undangan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan ketepatan waktu dan penuhnya masjid 3 lantai. Bahkan banyak yang membawa tikar untuk duduk di halaman karena kapasitas masjid yang sudah penuh.
Untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung, para panitia (Musyrifah Ma'had Al Jamiah UIN SATU) dan satpam telah menertibkan peserta khotmil dengan persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari.
"Acaranya sangat keren. Panitianya sangat tegas sehingga acara bisa berlangsung tepat waktu dan khidmat,” komentar mahasantri dari Kelas Wustho.
Rangkaian acara Khotmil Qur'an diawali dengan Hadiyah Fatihah yang dipimpin oleh Ustadz Bagus. Kemudian dilanjutkan dengan Khotmil Qur'an dan tahlil yang dipimpin Ustadz Marzuki. Acara selanjutnya yaitu sambutan oleh Direktur Ma'had Al Jamiah UIN SATU Tulungagung, Dr. KH Teguh, M. Ag.
Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa beliau sangat senang dengan acara Khotmil Qur'an, karena hakikat Alquran merupakan sebuah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, bukan untuk orang kafir. Karena sesungguhnya Alquran telah melunakkan dan memberikan petunjuk hati orang-orang yang bertakwa. Ibarat sebuah silet yang tajam namun tidak bisa memotong sebuah batu karena batu tidak cocok dengan silet.
"Semoga acara Khotmil Qur'an bisa membawa keberkahan bagi kita semua khususnya untuk UIN SATU Tulungagung. Semoga selalu maju dan jaya selalu." pungkas Kyai yang asli Wonogiri, Jawa Tengah ini.
Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama. (ma’had/kan)