Dalam kesempatan ini, Ketua LP2M UIN Satu Tulungagung, Prof. Dr. Ngainun Naim, turut andil dalam pelepasan. Dalam sambutannya, beliau berpesan untuk menjaga nama baik almamater UIN Satu Tulungagung. Beliau juga memberikan arahan kepada mahasiswa peserta KKN untuk bisa berkerjasama dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari kampus lain. Sebab, menurutnya, kesuksesan KKN itu terletak pada kerjasama tim.
Pada sesi acara inti, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, memberikan sambutan sekaligus arahan yang tidak kalah penting. Dalam sambutannya, rektor mengatakan bahwa sebagai perwakilan mahasiswa dari UIN Satu Tulungagung, jangan sampai minder berjejaring dengan kampus lainnya. Sebab menurut rektor, UIN Satu Tulungagung meskipun terletak di daerah pesisir selatan Jawa Timur, mempunyai akar sejarah yang luar biasa. Untuk itu mahasiswa diharapkan bisa mengenalkan kampus ke tingkat nasional bahkan internasional.
“Kita mempunyai akar sejarah panjang. Ratu Majapahit, Sri Rajapatni Gayatri, memilih Tulungagung sebagai lokus pendarmaan dirinya sebagai seorang biksuni. Itu artinya, kampus UIN Satu Tulungagung berdiri di tanah suci. Di tempat yang dulunya menjadi jujugan para raja Majapahit dan sebagainya,” terang rektor dalam sambutannya.
Rektor juga mengatakan bahwa, ke depan KKN UIN Satu diharapkan tidak hanya berada di Indonesia tapi juga luar negeri. Di akhir sesi, sebelum seremonial pelepasan, beliau berpesan kepada mahasiswa agar selalu memegang teguh nilai-nilai kebangsaan, moderasi beragama, dan membawa nilai translokal Tulungagung dalam kancah nasional dan internasional. (lp2m)