Sinergi, Kolaborasi, dan Kemajuan

Kontributor:

Penulis: Abd. Aziz, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Indonesia terus bergerak maju. Langkah-langkah konstruktif untuk kemajuan bangsa ini terus dilakukan oleh pemerintah. Inovasi demi inovasi dimunculkan.
Perspektif optimis harus terus dimunculkan. Spirit kemajuan terus disuarakan. Lewat sudut pandang semacam ini, kemajuan diharapkan bisa terus melaju di tengah dinamika persoalan yang selalu mengiringi setiap perjalanan bangsa ini.
Kemajuan tidak lahir dari situasi yang tidak menantang. Justru kemajuan terjadi ketika tantangan demi tantangan mampu ditundukkan.
Kementerian Agama RI di bawah kepemimpinan Gus Yaqut Cholil Qoumas telah menorehkan banyak prestasi. Indeks Kesalehan Umat Beragama dan Indeks Kerukunan Umat Beragama mengalami peningkatan secara signifikan. Prestasi yang juga menggembirakan adalah Indeks Pelayanan KUA. Tentu ini merupakan capaian yang harus disyukuri.
Jejak kemajuanjugabisa diamati dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Transformasi kelembagaan yang berlangsung di banyak PTKIN dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu penanda yang penting. Alih status kelembagaan secara nyata diikuti dengan torehan kemajuan demi kemajuan.
Aspek lainnya adalah kontribusi PTKIN terhadap kemajuan kehidupan umat. Kontribusi tersebut terkait dengan bidang pendidikan, keagamaan, sosial, budaya, dan bidang-bidang kehidupan yang lainnya.
Prestasi lain yang juga signifikan adalah capaian guru besar. Dari akhir tahun 2021 sampai Desember 2023, Kementerian Agama menelorkan 959 guru besar. Dari jumlah tersebut, 461 guru besar rumpun ilmu agama dan 498 rumpun ilmu umum. Tentu ini capaian yang membanggakan dan memberikan kontribusi nyata bagi percepatan kemajuan PTKIN.
Kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa adanya sinergi dan kolaborasi. Di zaman yang terus bergerak sedemikian cepat, kerja personal itu tetap penting tetapi belum tentu maksimal. Di sinilah diperlukan sinergi dan kolaborasi. Optimalisasi sinergi dan kolaborasi memungkinkan bagi terwujudnya kemajuan sebagaimana yang diharapkan.
Refleksi tentang topik ini penting dalam rangka menyambut Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI yang ke-78 pada 3 Januari 2024. Momentum HAB Kementerian Agama dengan tema Indonesia Hebat Bersama Umat bisa dimaknai bahwa Kementerian Agama tidak bekerja sendirian. Kementerian Agama RI bersama dengan seluruh komponen bangsa bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang hebat bersama umat.
Ikhtiar-ikhtiar konstruktif bagi kemajuan bangsa dan umat harus terus-menerus dipikirkan dan diterjemahkan dalam tindakan. Melalui cara-cara semacam ini, diharapkan apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa bisa terwujud.(*)
Skip to content